Ada diskusi menarik, tentang curhat ke chatGPT di threads
calvinchandra Teman-teman, jangan curhat ke ChatGPT ya. Udah banyak kasus ChatGPT cuma “ngasih makan” delusi yang sudah ada dan memperburuk kondisi seseorang. Jangan ya.

Ya setiap perkembangan teknologi memang pasti ada orang-orang yang “kurang becus” penggunaannya… you name it lah, setiap ada teknologi baru pasti ada “anomali-anomali” baru terkait new tech tersebut, ga terkecuali ChatGPT ini.
Istilah yang paling tepat biasanya masuk ke ranah fallacy (kesalahan berpikir) atau sikap sosial terhadap teknologi. Beberapa istilah yang bisa menggambarkan orang seperti itu:
- Technophobic (teknofobia) → orang yang cenderung takut atau curiga terhadap teknologi, lalu menyalahkan teknologi untuk hal-hal negatif.
- Luddite attitude → merujuk pada gerakan “Luddite” di Inggris abad ke-19 yang menentang mesin industri. Sekarang dipakai untuk orang yang anti-teknologi atau selalu menyalahkan teknologi.
- Scapegoating technology → secara harfiah berarti “menjadikan teknologi sebagai kambing hitam”. Dalam kajian komunikasi dan sosiologi, ini sering dipakai untuk menggambarkan orang yang tidak mau mengakui kesalahan penggunaan, lalu menyalahkan teknologi itu sendiri.
- Technological determinism (versi keliru) → orang yang percaya teknologi sepenuhnya menentukan perilaku manusia, sehingga jika ada masalah, teknologi yang disalahkan, bukan pengguna atau konteks sosialnya.
Jadi kalau mau singkat, istilah “scapegoating technology” atau “technophobic attitude” paling pas untuk menggambarkan orang yang menjadikan teknologi sebagai tameng atas kebodohan atau kesalahan mereka sendiri.
In short, ya lu jadi orang becus dikit lah dalam menggunakan teknologi, jangan sampai kebablasan yang aneh-aneh.